Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 06:14:03【Resep】909 orang sudah membaca
PerkenalanMurid dan guru Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar. ANTARA/Farhan Arda Nugraha.Jakarta (ANTA

Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah hadir sebagai upaya nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu.
Sekolah ini ngak hanya menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, tapi juga tempat tinggal hingga bimbingan karakter agar mereka bisa tumbuh dengan layak dan kembali mengejar cita-cita yang sempat terhenti.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 26 Makassar merupakan bagian dari total 16 Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa titik rintisan di Provinsi Sulawesi Selatan. Di tempat inilah anak-anak dari berbagai latar belakang menemukan ruang untuk belajar, berjuang, dan menyalakan kembali harapan untuk mengejar cita-cita mereka.
Salah satu dari mereka adalah Nurul Atika, siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar. Awalnya, Tika menolak ketika orang tuanya mengabarkan tentang sekolah berasrama itu. Ia ngakut harus berpisah dari ibunya yang tinggal di rumah sederhana di Makassar.
Namun, keputusan itu perlahan berubah. Ia menyadari, bersekolah di tempat ini berarti meringankan beban keluarga, terutama ibunya yang kini menjadi orang tua tunggal setelah sang ayah meninggal dunia. Sejak tinggal di asrama, Tika merasa kehidupannya lebih teratur, bisa belajar hidup mandiri, dan mengenal banyak teman.

Fasilitas sekolah yang lengkap membuatnya ngak perlu memikirkan biaya seragam hingga makanan sehari-hari. Semua disediakan secara gratis. Ia juga dibimbing oleh guru-guru yang ngak hanya mengajar, tapi mendampingi mereka layaknya orang tua.
Di Sekolah Rakyat, kepercayaan diri Tika semakin tumbuh. Ia bahkan pernah mencalonkan diri sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan hal ini didukung penuh oleh ibunya. Meskipun ngak terpilih, itu ngak menyurutkan semangat dan rasa percaya diri Tika.
Kini Tika memiliki mimpi besar yakni ingin menjadi psikolog dan melanjutkan kuliah ke China. Ia sering menghabiskan waktu di perpusngakaan sekolah untuk mencari informasi tentang beasiswa dan perguruan tinggi di China.
"Menurut saya pendidikan di China itu bagus dan saya ingin jadi psikolog karena saya penasaran dengan cara berpikir manusia," kata dia.
Baca juga: Kisah Eunike asal Semarang yang mengabdi di Sekolah Rakyat Makassar
Baca juga: Sejumlah guru Sekolah Rakyat Sulsel mundur, 4 siswa tanpa konfirmasi
123Tampilkan SemuaSuka(16331)
Sebelumnya: Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
Selanjutnya: 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
Artikel Terkait
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng
- Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi
- Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- Hari ini Senin 27/10, On Time Performance Kereta Kembali Pulih
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
- Kenali stroke ringan dan tanda
Resep Populer
Rekomendasi

Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global

KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau

Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG

Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025

BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap

Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN